Fesyen adalah cerminan dari kebudayaan dan perkembangan zaman. Selalu ada tren-tren yang muncul dan perlahan memengaruhi cara kita berpakaian. Salah satu tren yang mencuri perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah Bloke core jersey, yang menggabungkan cinta akan sepak bola dengan estetika kasual dan santai. Artikel ini akan membahas tren ini, mengapa jersey sepak bola menjadi pusat perhatian, dan bagaimana tren ini memengaruhi budaya mode saat ini.
Minggu, 29 Oktober 2023
Rabu, 25 Oktober 2023
Fetish : Definisi, Penyebab dan Ciri-Cirinya
Fetish adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek, materi, atau bagian tubuh tertentu. Ini mungkin berbeda dari preferensi seksual biasa dan dapat mencakup benda-benda seperti sepatu, pakaian dalam, kaki, atau berbagai jenis materi tertentu. Orang yang memiliki fetish seringkali merasakan gairah atau kepuasan seksual yang lebih besar ketika mereka terlibat dengan objek atau materi tertentu ini.
Senin, 10 Januari 2022
5 Kesalahpahaman Tentang Kalimantan
Kesalahpahaman #1: Banyak Negara di Kalimantan.
Kalimantan sebenarnya adalah pulau Borneo bagian Indonesia, sedangkan pulau Borneo adalah keseluruhan pulau yang dimiliki oleh 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Kesalahpahaman #2: Suku di Kalimantan Cuma Dayak
Ketika mendengar kata “Kalimantan”, pasti pertama kali yang terlintas dalam benak kebanyakan orang luar Kalimantan adalah suku Dayak. Memang tidak salah, karena suku yang paling terkenal di Kalimantan adalah Dayak, tapi juga tidak tepat, karena terdapat banyak suku di Kalimantan selain Dayak, antara lain: Banjar, Melayu, Bugis, dll.
Jadi, “orang Kalimantan” hanya bermakna geografis, tapi tidak bermakna secara etnis.
Kesalahpahaman #3: Terdapat 4 Provinsi di Kalimantan
Sekarang ini ada 5 provinsi di Kalimantan, yaitu: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan yang paling muda, Kalimantan Utara.
Kesalahpahaman #4: Kalimantan Hanya Terdiri dari Hutan Belantara
Banyak terdapat kota-kota yang cukup modern di Kalimantan. Mungkin tidak se modern Jakarta, tapi fasilitas sarana dan prasarana-nya cukup untuk melancarkan aktivitas perkotaan, seperti sekolah, gedung-gedung pemerintahan, hotel, restoran, perkantoran, bank, pasar, jalan raya, jalan tol, dan bahkan pusat perbelanjaan modern semisal mall dan supermall.
Kesalahpahaman #5: Zona Waktu di Seluruh Kalimantan adalah WITA
WITA hanya berlaku di sebagian provinsi yang ada di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Zona WITA sama dengan zona waktu Malaysia dan Brunei yang wilayah negaranya sama-sama ada di Borneo. Sedangkan untuk Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah mengikuti zona WIB.
Minggu, 09 Januari 2022
Hobi-Hobi Gue
Dari dulu semenjak gw duduk di bangku (ya iyalah duduk di bangku, masa di meja?) TK, SD, SMP, SMA dan kuliah, gw punya banyak hobi yang sudah mendarah daging hingga saat ini. Ada yang sudah ditinggalkan dan ada yang masih berjaya hingga kini (ce elahh..). Berikut adalah hobi-hobi gue:
1. Ngemil
Sebenarnya ini harusnya masuk kategori Habit (kebiasaan), namun karena gw berpikir hobi dalah bagian dari kebiasaan maka ngemil masuk dalam hobi gue. tak sedikit makanan kecil yang menjadi korban kenistaan mulut gue yang tidak keprimulutan ini. Semua makanan habis dilahap oleh mulut gw ini dalam waktu yang tak lama. Mulai dari kerupuk udang bikinan nyokap, kue-kue yang rasanya aduhai, sampe kripik kentang layaknya chitato dan pringles (upps.. nyebut produk nih, gpp ah..). Inilah yang kemudian ngebikin bentuk badan gue tak seperti Ade Rai, malah jadi Ade Namnung begini. Kebiasaan ini sedikit dihilangkan setelah gue menemukan habit baru yaitu minum teh tawar anget, yeee.... tapi tetep aja ngemil mah ada weh walau cuma sedikit, hihi..
2. Koleksi Kartu Yu-Gi-Oh
Sejak jaman SD, gw terkenal paling suka menghabiskan duit jajan gw buat ngebeli satu demi satu kartu Yu-Gi-Oh ini. Berawal dari tontonan Yu-Gi-Oh di Indosiar, gw jadi suka apalagi kartu ini layaknya kita berduel dengan lawan dengan kartu yang ada attack dan defense point yang berbeda tiap kartunya. Masih teringat dulu gw selalu beli di salah satu penjual mainan di depan gerbang sekolah tiap istirahat/pulang sekolah. Dengan harga Rp. 1000,- gw bisa milih satu kartu yg gue suka. Tapi muncul masalah, karena gw gk tau cara mainnya dan saat itu kemampuan bahasa inggris gw berada pada level tercetek yang pernah ada.
Namun hal ini berubah saat gw beli satu set dek kartu Yu-Gi-Oh plus duel fieldnya (yang cuma selembar kertas gede yang bisa dilipet2) dengan harga 10.000,- (saat itu). Beberapa kartu yang gw masih inget gw punya seperti Curse of Dragon, Blue Eyes White Dragon, Megamorph dan beberapa kartu kuat seperti Exodia, Slifer the Sky Dragon dan Obelisk the Tormentor. Namun sampai saat ini gw gak tau kartu-kartu yg udah gw kumpulin dulu saat ini ada dimana, karena waktu gw pengen cari kartu ini saat di SMA, saat gw tanyakan ini ke nyokap gw katanya beliau tidak merasa membuangnya..
Untuk bagian ini gw pengen ngasih kredit (penghargaan) mention gw kepada temen SD gue di SD Tunas Jakasampurna, Rawa Lumbu (skrng jadi Tunas Global) seperti Lovegi, Arkhei, Reza Mahandika, dll yang sudah memperkenalkan gw dengan permainan ini.. Love U Guys..
3. Koleksi Jersey (Baju Bola)
Nah, mungkin kalo gue menjabarkan koleksi gw, mungkin yang satu ini bisa jadi yang paling mahal, gimana nggak.. gw harus merelakan uang jajan gw antara 150-200 rb buat beli satu jersey ini. Perkenalan awal gw dengan jersey (baju bola) memang sudah terjadi sangat lamaaaa.. sekali. Berawal dari keinginan gw buat punya baju bola ditengah temen2 gw yang punya sejak SD, SMP, dan SMA (dan rata-rata cowok yang punya, ya iyalah buuu..) jadinya gw bertekad pengen punya walau cuma satu aja. Padahal gw bisa dikatakan "alergi" terhadap olahraga berbau bola, karena kekurangbisaan gw dalam memainkan si kulit bundar ini di lapangan, makanya gw kalo disuruh main futsal, cuma bisa jadi kiper doang. itupun juga masih takut-takut kegebok bola.. salah-salah muka eike kan bisa lebam-lebam cyiiin.. hehe..
Gw pun mulai dengan jersey murahan (baca: KW Lokal) yang gw beli pada range harga 20-30ribuan. Awalnya sih gw biasa aja dengan jersey ini, dipake saat keluar rumah dan terkadang saat sekolah. Namun masalah timbul karena bahan jersey ini yang cepet panas dan bisa bikin badan gw bau keringat stadium tinggi.. Akhirnya bermodalkan duit jajan gw, gw pun meningkatkan pembelian gw dari KW Lokal ke KW Thailand, dan ini baru terjadi saat gw duduk di SMA kelas 3. Dengan bermodalkan kepandaian gw berselancar di dunia mbah Google, gw pun tertarik pada satu web yang menjual jersey jenis ini. Saat itu, gw lagi seneng-senengnya sama klub bola asal Inggris, CHELSEA FC.. nah, saat itu gw gak sia-siain kesempatan gw untuk beli jersey ini.
Saat itu gw masih terbilang awam dengan teknik jual beli dengan sistem "online shopping". Makanya gw ngebaca cara belinya, cara transfer uangnya dan lainnya dengan hati-hati. Akhirnya, dengan semangat 45, gw pun memutuskan untuk membeli jersey Chelsea tahun 2011/12 warna hitam-gradasi kotak biru. Penantian selama beberapa hari pun terbayar saat jersey ini tiba dengan selamat sentosa di rumah gw. Gw pun merasa bangga dengan jersey ini. Jersey inilah yang membuka mata gw tentang online shopping yang mudah dan terpercaya. Saat ini jerseynya masih tersimpan baik tanpa cacat dilemari gw, biasanya gw pake saat gw pergi-pergi atau saat kuliah.
Masih banyak koleksi-koleksi gw, kebanyakan sih jersey Chelsea dari musim 2010/11 (biru), 2011/12 (biru-putih dan hitam) serta jersey Chelsea musim 2012/13 (biru emas). Ada juga jersey Barcelona musim 2012/13 (kuning gradasi orange), jersey Arsenal 2011/12 (biru teal-hitam) dan jersey timnas Spanyol saat Euro 2012. Satu yang unik dari jersey timnas Spanyol Euro ini adalah merupakan jersey pertama gw yang dibeli dengan satu stel lengkap dengan celananya dan full patch serta pertama kalinya gw pakein player name (Torres #9). Namun jersey ini yang pertama kali berakhir mengenaskan karena player namenya udah pada berudul semua (tapi masih belum copot dari jerseynya), huuuu ;-(
Beberapa jersey gw pun dikombinasikan satu sama lain, ada yang gw pakein patch (EPL dan UCL), ada juga yang gw lengkapin pake patch dan player name. Dan satu yang istimewa adalah Jersey Chelsea 2012/13 home (biru-emas) yang gw lengkapin dengan patch EPL dan custom name pake nama gw (Emille #17). Knapa harus no. 17? pertama gw tertarik dengan Eden Hazard yg jadi kekuatan baru Chelsea saat ini, trus yg kedua karena gw suka dengan nomor 7 (my lucky number, hehe..).
Jersey inilah yang kemudian menghantarkan gw untuk daftar menjadi member Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) regional Bekasi. Bermodalkan niat dan motor serta jersey ini, gw berangkat ke Futsal Station sendiri dan ngedaftarin diri gue di keanggotaan ini. Gw pun dalam beberapa kesempatan juga sering make jersey ini untuk nonton bareng, satu yang berkesan adalah ketika gw dengan jersey Chelsea home 2011/12 (biru-putih) nonton bareng final UCL antara Chelsea vs Barcelona di Epicentrum Walk, Kuningan. Itu pertama kalinya gw nonton bareng dengan bawa motor sendiri dari Bekasi ke Jakarta..
Banyak kenangan lainnya gw dengan jersey ini, dan walau gw gk bisa main bola, tapi setidaknya dengan jersey ini orang-orang ngiranya gw bisa main bola, hehe..
Senin, 17 Desember 2018
Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part III)
Kembali lagi bersama gue yang nampaknya mulai mager buat nulis blog, tapi buat pembaca blog yang budiman sekalian, apa sih yang nggak buat kalian... Gue akan menceritakan perjalanan hari kedua event Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Setelah di dua postingan sebelumnya, gue menceritakan masa-masa awal bertugas, sekarang mulai memasuki bagian yang cukup seru (nampaknya). Here we go...
Minggu, 16 Desember 2018
Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part II)
Setelah pada postingan sebelumnya, gue menceritakan perjalanan awal gue menjadi volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018, dimulai dari registrasi, 2 hari pelatihan di Galeri Nasional Indonesia hingga check-in pertama di Aryaduta Suite Semanggi, akomodasi bagi volunteer KKI 2018, kali ini gue akan menceritakan pengalaman saat bertugas di KKI 2018 sebagai bagian dari Divisi Area.
Jumat, 14 Desember 2018
Pengalaman Volunteer Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 (Part I)
Bonjour... kembali lagi bersama gue yang pada kesempatan kali ini akan menceritakan pengalaman gue menjadi volunteer di Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Buat kalian yang mungkin belum tahu, Kongres Kebudayaan Indonesia merupakan acara yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia setiap 5 tahun sekali. Tahun 2018 menjadi tahun yang spesial bagi KKI 2018 karena pada tahun ini, KKI memasuki usianya yang ke-100 TAHUN alias SATU ABAD... WOOOOOWWW... EMEJING RIGHT.. Acara KKI 2018 tahun ini diselenggarakan selama 5 hari dari tanggal 5-9 Desember 2018.
Kamis, 20 September 2018
My Journey: Volunteer Asian Games 2018 (Part 2)
Setelah di Part 1 gue menceritakan pengalaman gue saat awal-awal terpilih menjadi volunteer, sampai dengan 2 kali training (NOR dan GT), sekarang gue akan menceritakan perjalanan gue selanjutnya. Setelah gue mengikuti GT di Universitas Muhammadiyah Jakarta, gue pun menunggu surat cinta berikutnya dari INASGOC. Dua bulan lamanya gue menunggu, sampai gue pun harus bolak-balik mencari informasi sendiri di media sosial. Saat itu, di IG official Asian Games tengah rame kabar adanya beberapa departemen yang sudah memulai Job Spesific Training (JST), training ke-3 yang harus dan wajib gue ikuti. Mendapat kabar itu, gue pun langsung kalang kabut. Gue khawatir kalo telat dapet info dan akhirnya gue kelewatan JST, otomatis gue pun melalaikan 1 training yang artinya gue bakal sulit untuk melanjutkan kerja gue sebagai volunteer.
Rabu, 12 September 2018
My Journey: Volunteer Asian Games 2018 (Part 1)
Setelah dua bulan purnama terlewati, tiga kali puasa, tiga kali lebaran sampai-sampai Bang Toyip yang tadinya pengen pulang gak jadi pulang, akhirnya gue kembali menulis di blog ini. Bukan gak mau nulis, tapi gue lebih banyak saat ini berfokus menjadi editor di Wikipedia Bahasa Indonesia. So, gue lebih aktif nulis-nulis artikel di sana ketimbang ngurusin blog ini. For all my readers, please accept my sincere apologies for that...
Rabu, 22 Agustus 2018
Penghargaan Televisi Indonesia: Menghargai Karya Berkualitas
Hari ini (22/8) salah satu stasiun TV di Indonesia meluncurkan satu ajang penghargaan bagi insan pertelevisian Indonesia yakni Indonesian Television Awards. Ajang penghargaan ini disebutkan sebagai ajang penghargaan terbesar dan diberikan bagi program, insan pertelevisian serta penyanyi terpopuler berdasarkan pilihan pemirsa TV. Uniknya, TV yang meluncurkan ajang ini di waktu yang hampir berdekatan juga akan menjadi tv penyiar bagi satu ajang penghargaan yang sudah dikenal sejak lama dalam urusan pertelevisian yaitu Panasonic Gobel Awards.
Dilihat dari situs resminya, nominasi yang ditawarkan oleh Indonesian Television Awards seakan mewakili tontonan masyarakat dibagi berdasarkan tiap segmen waktu (jam pagi, siang, prime time) walaupun mayoritas kategori di nominasi tadi ada saja terselip program TV yang mengagas acara ini (meski menurut penulis ada acara lain yang lebih diingat ketimbang program dari TV tersebut). Penulis mencoba membedah program TV yang saat ini tayang dengan segmen waktu yang diadopsi ajang Indonesian Television Awards tersebut.
SEGMEN WAKTU TAYANG
Dari pagi, acara TV biasanya didominasi lebih dulu oleh program religi seperti program Mamah dan Aa (Indosiar), Islam itu Indah (Trans TV) dan Makna dan Peristiwa (TVOne) atau program gosip seperti Go Spot (RCTI) atau Insert Pagi (Trans TV). Namun tak jarang, banyak pula pemirsa dari kalangan menengah cenderung menonton program yang sifatnya memberi tambahan informasi umum seperti Pagi-Pagi (NET.) atau Apa Kabar Indonesia Pagi (TVOne). Penulis sangat tidak melirik program musik, terutama program yang memang lebih banyak memberi porsi untuk guyon ketimbang musiknya. Namun tetap saja ada beberapa kalangan yang masih menyukai program jenis ini.
Memasuki waktu siang, acara TV lebih dominan diisi oleh acara semacam FTV (SCTV) atau program gaya hidup. Waktu siang mungkin bisa dikatakan sebagai waktu paling tidak favorit bagi masyarakat, karena banyak program yang terkesan membosankan sehingga publik tidak banyak fokus pada televisi. Selain itu, banyaknya masyarakat yang beraktivitas di waktu siang membuat mereka tak banyak dapat menonton televisi.
Di malam hari menjadi hal sebaliknya. Waktu malam bisa disebut sebagai jam "prime time" karena banyaknya pemirsa yang melihat televisi, setelah seharian beraktivitas. Di waktu ini, program TV diisi oleh program talkshow informasi seperti Hitam Putih (Trans 7), Mata Najwa (Metro TV), Apa Kabar Indonesia Malam (TVOne) dan Indonesia Lawyers Club (TVOne). Selain itu, ada pula program hiburan baik berupa kuis seperti Super Family 100 (ANTV), lawakan seperti Stand Up Comedy (Indosiar) atau kontes menyanyi seperti Dangdut Academy dan Golden Memories (Indosiar).
Waktu malam juga menjadi waktu favorit bagi ibu-ibu untuk menonton SINETRON. Dua TV unggulan RCTI dan SCTV menjadi yang terdepan menghadirkan sinetron ke layar kaca. Sebut saja Tukang Bubur Naik Haji dan Tukang Ojek Pengkolan (RCTI) serta Surga yang Kedua dan Mermaid In Love (SCTV) yang selalu menjadi tontonan wajib di tiap rumah. Belum lagi MNCTV dengan sinetron Senandung dan Centini-nya.
MELIRIK PROGRAM BERKUALITAS
Memang tanpa disadari, masyarakat disuguhkan dengan program yang di satu sisi menarik namun jauh dari segi kualitas. Sebut saja sinetron tertentu yang lebih mengedepankan cinta-cintaan anak remaja maupun sinetron yang sampai sekarang belum tamat-tamat walau pemeran utamanya sudah tidak ada di sinetron itu. Ada pula program musik yang sangat jauh kualitasnya bila dibandingkan dengan program musik terdahulu seperti MTV Ampuh (Global TV) atau By Request (SCTV) yang sangat fokus pada apresiasi musik karya Indonesia.
Penulis juga mencatat beberapa program yang sarat akan kontaminasi politik sehingga tidak hanya rendah dalam segi kualitas namun juga berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Dua stasiun TV yang saling berseberangan dalam segi politik (Metro TV dan TVOne) tak jarang menyuguhkan program yang memberi pandangan berbeda terhadap satu figur politik.
Di sisi lain, ada pula program yang sebenarnya dari segi kualitas sangat baik namun terlihat hanya menyasar pada satu segmen kalangan saja seperti program NET. yang sangat baik dalam segi konten, namun lebih fokus pada kalangan muda seperti tayangan The Remix dan Celebrity Lipsync Combat. Kurangnya program anak-anak dan kalangan tua membuat NET. hanya menjadi tontonan sesaat (karena biasanya orang tua yang memegang remote TV).
Penulis mengapresiasi beberapa tayangan yang berkualitas namun bisa menjadi tontonan bagi semua kalangan, seperti Hitam Putih (Trans 7) dan Kick Andy (Metro TV) yang kerap menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif yang tidak saja menghibur namun juga mengedukasi dan menginspirasi pemirsanya.
BAGAIMANA PENILAIAN PENGHARGAAN SEHARUSNYA?
Indonesia memiliki satu badan yang mengatur regulasi penyiaran di negeri ini yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang kerap memberi teguran bagi stasiun TV yang dianggap membandel dari peraturan yang sudah ditetapkan. KPI sesungguhnya memiliki satu ajang penghargaan yang diberikan bagi program berkualitas, yaitu Anugerah KPI. Beberapa tahun tidak terdengar, barulah pada tahun 2015 anugerah ini dikenal karena ditayangkan oleh NET. Penulis memuji sistem penilaian ajang ini karena pemenang dipilih dari satu tim penjurian yang dibentuk KPI, hanya saja penulis menyayangkan ada beberapa program yang menurut penulis "ada yang lebih pantas untuk menang" ketimbang pemenang yang terpilih..
Menurut penulis, sudah semestinya penilaian penghargaan yang melibatkan program TV turut pula menyertakan KPI didalamnya. Setidaknya KPI dapat memberi saran terkait program yang dinominasikan apakah layak atau tidak. Memang menjadi satu dilema, di satu sisi ada program yang disukai banyak masyarakat namun faktanya ia sering mendapat teguran KPI. Namun karena sistem penentuan nominee adalah berdasarkan survey pemirsa maka tak salah pula bila muncul program-program favorit walau rendah kualitas.
Rabu, 11 April 2018
ILC Rocky Gerung: Fiksi dan Aktivasi Imajinasi dalam Interpretasi Dalil Kitab Suci
Kemarin malam, penulis menyaksikan satu diskusi (mungkin lebih tepatnya debat kusir) dalam program Indonesian Lawyers Club (ILC) bertajuk Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun. Penulis sebagai penonton setia program ini, yang menurut penulis adalah satu-satunya forum diskusi berbobot yang penulis akui memberi banyak pengetahuan akan berbagai hal, termasuk politik, ekonomi, sosial dan hukum (penulis hanya seorang Sarjana Kimia)
Minggu, 11 Maret 2018
Puteri Indonesia 2018: Makin Downgrade dan Penuh Kontroversi
Gelaran Puteri Indonesia 2018 telah selesai dilakukan, dengan Sonia Fergina dari Bangka Belitung terpilih sebagai Puteri Indonesia dan berhak mewakili Indonesia di kontes ratu sejagad, Miss Universe 2018. Namun, sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini Puteri Indonesia diwarnai dengan sejumlah kontroversi yang menyertainya. Penulis yang tidak mau menyebut diri sebagai Maniac Pageant, hanya sebagai pengamat saja, menyaksikan acara ini sejak awal hingga akhir. Benar saja, semakin malam acara yang seharusnya berlangsung teratur malah menjadi awut-awutan. Penulis mencatat sejumlah kontroversi yang akan dijabarkan berikut.
Selasa, 26 Desember 2017
Pengalaman Seleksi BDP MNC 2017 - Part 2
Setelah kemarin gue mengulas pengalaman seleksi administrasi dan psikotes Broadcast Development Program (BDP) di MNC Media tahun 2017 ini, sekarang gue akan menceritakan pengalaman gue pasca mendapat undangan mengikuti seleksi tahap akhir which is Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Akhir.
Beberapa hari setelah gue menjalani seleksi psikotes BDP MNC di Gedung GTV - MNC Studios Kebon Jeruk Jakarta Barat, gue mendapatkan notifikasi dari JobsMNC bahwa gue lolos ke tahap selanjutnya yaitu FGD dan Wawancara Akhir. Gue pun diminta melihat webnya untuk mengetahui jadwal dan waktu tes. Kemudian, selang 2 hari kemudian gue pun mendapat kembali notifikasi, kali ini berupa SMS dari yang diduga panitia rekrutmen MNC yang menginfokan konfirmasi ulang undangan yang diterima. Gue pun akhirnya mengirimkan konfirmasi ke email JobsMNC yang sebelumnya mengirimkan undangan.
Hari yang ditunggu pun tiba, gue pun kembali bertandang ke Gedung MNC Studios, hanya bedanya kalau sebelumnya jadwal tes gue siang agak sore, kali ini agak pagian, jam 10.00 yang praktis membuat gue agak terburu-buru saat on the way kesana. Saat perjalanan (ketika itu gue memakai GRAB), hujan rintik pun turun. Sempat khawatir bakal deras dan membasahi pakaian gue (which is not good especially when you're going to interview soon), tapi Alhamdulillah hujannya hanya sekedar rintik ringan dan abang GRABnya pun memacu motornya dengan kencang sampai di tujuan.
Sesampainya disana, terlihat cukup banyak peserta BDP yang juga baru datang dengan keadaan basah. Kita pun langsung melapor ke security dan diberikan tanda pengenal. Kemudian gue pun bergegas masuk ke dalam gedung. Dalam perjalanan, gue pun berpapasan dengan salah satu peserta BDP, namanya Nu'man Ghossany (from Telkom University), dan gue pun barengan menuju ke lokasi kumpul di Lantai 8 Tower 3 MNC.
Sesampainya di Meeting Room MNC Studios, tempat kumpul peserta BDP, gue dan Nu'man dihampiri oleh security ruangan dan ditanyai Grup berapa kita. Gue yang gak tahu saat itu grup berapa sempat panik dan mengeluarkan hape, membuka email dari JobsMNC yang gue terima. Setelah bolak-balik mencari tau grup berapa gue di email tadi, gue pun cuma pasrah plus bingung karena gue gak tahu ada di grup mana. Security pun lantas menyuruh gue untuk duduk dan menunggu di ruangan tadi. Gue pun melihat sekitar, masing-masing peserta duduk di masing-masing grupnya, saling kenalan dan ramah tamah, which is good for FGD, karena mereka sudah kenal duluan. Lah gue, hanya terduduk di tengah ruangan tanpa ada temen satu grup.
Tak lama, gue pun ditemani oleh sejumlah orang yang juga senasib dengan gue, gak tau dia di grup berapa. Ada juga yang dia numpang duduk karena tempat kumpul grupnya penuh gak ada kursi kosong. Gue pun penasaran dan mencari tahu kenapa gue gak tau grup berapa. Usut punya usut ternyata ada satu email lagi yang harusnya kita terima setelah notif pertama dari JobsMNC. Email itu langsung dikirim dari bagian rekrutmen MNC Media dimana disitu selain menginfokan jadwal tes, juga menginfokan berkas yang mesti dibawa saat tes ini. Alhamdulillah, gue membawa berkas tersebut meski gue gak diinfokan (maklum jobseeker). Di email itu juga meminta peserta untuk mengkonfirmasi kehadiran dengan membalas email itu. Disinilah gue baru sadar kalo ternyata SMS itu ditujukan untuk membalas email ini, bukan email dari JobsMNC *tepok jidat*.
Akhirnya gue pun hanya bisa terduduk bermain hape dan ngobrol dengan sesama peserta disamping gue. Kemudian, entah ilham datang darimana, gue pun sempat terpikir untuk mengecek email sekali lagi, kali ini setelah mengecek inbox, gue pun penasaran untuk mengecek spam. Dan, ternyata eh ternyata, email kedua dari MNC pun ternyata ada di sana. Gue pun bergegas membukanya, dan voila, gue ada di grup 11. Gue pun langsung bertanya ke security tadi dan dia pun menunjuk ke sebuah tempat di pojokan yang penuh oleh kerumunan wanita, yang menurut dia itu tempat grup 11. Karena melihat penuhnya tempat itu, gue pun tidak beranjak dan tetap duduk di tempat gue.
Detik demi detik menunggu, setelah melihat orang-orang MNC mondar-mandir seperti hendak menyiapkan sesuatu untuk tes ini, akhirnya pemanggilan pun dimulai. Enam orang diurut berdasar absen dipanggil untuk kemudian bersama-sama masuk dalam ruangan, terus begitu. Gue yang sadar di grup 11 hanya bisa tertunduk lesu, sadar berada di grup akhir, which is i must wait for so long... Saat menunggu giliran, gue pun dipanggil oleh Nu'man untuk duduk bareng di tempat kumpul grup dia. Gue pun bergegas kesana dan berkenalan dengan mereka yang duduk bareng semeja disana. Si Nu'man pun memberi tahu kalo sebenernya gue satu grup dengan dia. Gue pun mengecek email dan bener kalo salah satu penerima email itu ada nama si Nu'man. Gue pun kemudian ngobrol bareng dan saling tuker-tukeran kontak.
Tak berapa lama, akhirnya gue pun dipanggil masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan ini, sudah duduk berjejer 6 orang dari MNC. Di ruangan ini, kita pun ditanya masing-masing seputar motivasi kenapa memilih Production (posisi yang gue pilih sebelumnya), lalu ditanya mengenai program-program di MNC yang sering ditonton, beda tiga stasiun tv MNC sampai proses kreatif seperti apa. Jujur, ketika gue menghadapi sesi ini gue merasa tidak gugup dan lebih tenang karena pertama kita barengan dan suasana yang dihadirkan pewawancara pun santai dan relaks.
Setelah wawancara ini, gue pun kembali ke meja kumpul dan berbagi cerita dengan temen semeja yang belum masuk. Setelah semua dipanggil masuk, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 13.00. Kita pun diberi waktu istirahat, sholat dan makan siang, diminta untuk kumpul kembali jam 14.00 yang katanya akan ada pengumuman tahap selanjutnya yaitu FGD. Gue bersama Nu'man dan temen-temen semeja gue pun langsung bergegas ke musholla untuk Sholat Dzuhur dan makan siang di kantin GTV.
Kita pun kembali ke meeting room jam 14.00 dan dibuat menunggu lama plus deg-degan karena menunggu pengumuman. Beberapa temen gue juga sampai jengkel dibuat menunggu lama ini. Akhirnya kita pun kembali dipanggil, kali ini 10 orang untuk masuk ke dalam ruangan berproyektor. Disini, gue dan 9 orang lainnya diminta pendapatnya atas tayangan program yang ditampilkan dan menyampaikan ide kreatif atas program tersebut. Setelah selesai, karena tidak ada pemberitahuan apa-apa untuk pulang, gue pun kembali ke meja kumpul dan menunggu di sana.
Selang beberapa menit kemudian, seorang panitia cewek dari MNC kembali memanggil peserta, kali ini 6 orang untuk masuk ke ruangan yang berbeda pula. Di ruangan ini, gue dan 5 orang lainnya berhadapan dengan 2 orang dari GTV, sebagai user dari Produksi yang akan mewawancarai kita. Kita pun kembali ditanyai motivasi kita bergabung di produksi, kemudian ditanyai program GTV yang sering ditonton, inovasi untuk program GTV, kegiatan di waktu luang, sampai posisi yang kita inginkan di produksi (Creative or Production Assistant) dan alasannya.
Akhirnya gue pun menyelesaikan seluruh tahapan dan diminta untuk menunggu kabar dari MNC via telepon atau email untuk bagian terakhir dari seleksi ini, which is as they said before, Medical Check-up dan Contract Signing.
Well, itu sekelumit cerita pengalaman gue untuk tahapan FGD dan Wawancara Akhir. Mau tau kelanjutan tahapan berikutnya? Tunggu episode selanjutnya, oke.. See you on the next episode..
Beberapa hari setelah gue menjalani seleksi psikotes BDP MNC di Gedung GTV - MNC Studios Kebon Jeruk Jakarta Barat, gue mendapatkan notifikasi dari JobsMNC bahwa gue lolos ke tahap selanjutnya yaitu FGD dan Wawancara Akhir. Gue pun diminta melihat webnya untuk mengetahui jadwal dan waktu tes. Kemudian, selang 2 hari kemudian gue pun mendapat kembali notifikasi, kali ini berupa SMS dari yang diduga panitia rekrutmen MNC yang menginfokan konfirmasi ulang undangan yang diterima. Gue pun akhirnya mengirimkan konfirmasi ke email JobsMNC yang sebelumnya mengirimkan undangan.
Hari yang ditunggu pun tiba, gue pun kembali bertandang ke Gedung MNC Studios, hanya bedanya kalau sebelumnya jadwal tes gue siang agak sore, kali ini agak pagian, jam 10.00 yang praktis membuat gue agak terburu-buru saat on the way kesana. Saat perjalanan (ketika itu gue memakai GRAB), hujan rintik pun turun. Sempat khawatir bakal deras dan membasahi pakaian gue (which is not good especially when you're going to interview soon), tapi Alhamdulillah hujannya hanya sekedar rintik ringan dan abang GRABnya pun memacu motornya dengan kencang sampai di tujuan.
Sesampainya disana, terlihat cukup banyak peserta BDP yang juga baru datang dengan keadaan basah. Kita pun langsung melapor ke security dan diberikan tanda pengenal. Kemudian gue pun bergegas masuk ke dalam gedung. Dalam perjalanan, gue pun berpapasan dengan salah satu peserta BDP, namanya Nu'man Ghossany (from Telkom University), dan gue pun barengan menuju ke lokasi kumpul di Lantai 8 Tower 3 MNC.
Meeting Room MNC Studios |
Sesampainya di Meeting Room MNC Studios, tempat kumpul peserta BDP, gue dan Nu'man dihampiri oleh security ruangan dan ditanyai Grup berapa kita. Gue yang gak tahu saat itu grup berapa sempat panik dan mengeluarkan hape, membuka email dari JobsMNC yang gue terima. Setelah bolak-balik mencari tau grup berapa gue di email tadi, gue pun cuma pasrah plus bingung karena gue gak tahu ada di grup mana. Security pun lantas menyuruh gue untuk duduk dan menunggu di ruangan tadi. Gue pun melihat sekitar, masing-masing peserta duduk di masing-masing grupnya, saling kenalan dan ramah tamah, which is good for FGD, karena mereka sudah kenal duluan. Lah gue, hanya terduduk di tengah ruangan tanpa ada temen satu grup.
Tak lama, gue pun ditemani oleh sejumlah orang yang juga senasib dengan gue, gak tau dia di grup berapa. Ada juga yang dia numpang duduk karena tempat kumpul grupnya penuh gak ada kursi kosong. Gue pun penasaran dan mencari tahu kenapa gue gak tau grup berapa. Usut punya usut ternyata ada satu email lagi yang harusnya kita terima setelah notif pertama dari JobsMNC. Email itu langsung dikirim dari bagian rekrutmen MNC Media dimana disitu selain menginfokan jadwal tes, juga menginfokan berkas yang mesti dibawa saat tes ini. Alhamdulillah, gue membawa berkas tersebut meski gue gak diinfokan (maklum jobseeker). Di email itu juga meminta peserta untuk mengkonfirmasi kehadiran dengan membalas email itu. Disinilah gue baru sadar kalo ternyata SMS itu ditujukan untuk membalas email ini, bukan email dari JobsMNC *tepok jidat*.
Akhirnya gue pun hanya bisa terduduk bermain hape dan ngobrol dengan sesama peserta disamping gue. Kemudian, entah ilham datang darimana, gue pun sempat terpikir untuk mengecek email sekali lagi, kali ini setelah mengecek inbox, gue pun penasaran untuk mengecek spam. Dan, ternyata eh ternyata, email kedua dari MNC pun ternyata ada di sana. Gue pun bergegas membukanya, dan voila, gue ada di grup 11. Gue pun langsung bertanya ke security tadi dan dia pun menunjuk ke sebuah tempat di pojokan yang penuh oleh kerumunan wanita, yang menurut dia itu tempat grup 11. Karena melihat penuhnya tempat itu, gue pun tidak beranjak dan tetap duduk di tempat gue.
Detik demi detik menunggu, setelah melihat orang-orang MNC mondar-mandir seperti hendak menyiapkan sesuatu untuk tes ini, akhirnya pemanggilan pun dimulai. Enam orang diurut berdasar absen dipanggil untuk kemudian bersama-sama masuk dalam ruangan, terus begitu. Gue yang sadar di grup 11 hanya bisa tertunduk lesu, sadar berada di grup akhir, which is i must wait for so long... Saat menunggu giliran, gue pun dipanggil oleh Nu'man untuk duduk bareng di tempat kumpul grup dia. Gue pun bergegas kesana dan berkenalan dengan mereka yang duduk bareng semeja disana. Si Nu'man pun memberi tahu kalo sebenernya gue satu grup dengan dia. Gue pun mengecek email dan bener kalo salah satu penerima email itu ada nama si Nu'man. Gue pun kemudian ngobrol bareng dan saling tuker-tukeran kontak.
Tak berapa lama, akhirnya gue pun dipanggil masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan ini, sudah duduk berjejer 6 orang dari MNC. Di ruangan ini, kita pun ditanya masing-masing seputar motivasi kenapa memilih Production (posisi yang gue pilih sebelumnya), lalu ditanya mengenai program-program di MNC yang sering ditonton, beda tiga stasiun tv MNC sampai proses kreatif seperti apa. Jujur, ketika gue menghadapi sesi ini gue merasa tidak gugup dan lebih tenang karena pertama kita barengan dan suasana yang dihadirkan pewawancara pun santai dan relaks.
Setelah wawancara ini, gue pun kembali ke meja kumpul dan berbagi cerita dengan temen semeja yang belum masuk. Setelah semua dipanggil masuk, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 13.00. Kita pun diberi waktu istirahat, sholat dan makan siang, diminta untuk kumpul kembali jam 14.00 yang katanya akan ada pengumuman tahap selanjutnya yaitu FGD. Gue bersama Nu'man dan temen-temen semeja gue pun langsung bergegas ke musholla untuk Sholat Dzuhur dan makan siang di kantin GTV.
Kita pun kembali ke meeting room jam 14.00 dan dibuat menunggu lama plus deg-degan karena menunggu pengumuman. Beberapa temen gue juga sampai jengkel dibuat menunggu lama ini. Akhirnya kita pun kembali dipanggil, kali ini 10 orang untuk masuk ke dalam ruangan berproyektor. Disini, gue dan 9 orang lainnya diminta pendapatnya atas tayangan program yang ditampilkan dan menyampaikan ide kreatif atas program tersebut. Setelah selesai, karena tidak ada pemberitahuan apa-apa untuk pulang, gue pun kembali ke meja kumpul dan menunggu di sana.
Selang beberapa menit kemudian, seorang panitia cewek dari MNC kembali memanggil peserta, kali ini 6 orang untuk masuk ke ruangan yang berbeda pula. Di ruangan ini, gue dan 5 orang lainnya berhadapan dengan 2 orang dari GTV, sebagai user dari Produksi yang akan mewawancarai kita. Kita pun kembali ditanyai motivasi kita bergabung di produksi, kemudian ditanyai program GTV yang sering ditonton, inovasi untuk program GTV, kegiatan di waktu luang, sampai posisi yang kita inginkan di produksi (Creative or Production Assistant) dan alasannya.
Akhirnya gue pun menyelesaikan seluruh tahapan dan diminta untuk menunggu kabar dari MNC via telepon atau email untuk bagian terakhir dari seleksi ini, which is as they said before, Medical Check-up dan Contract Signing.
Well, itu sekelumit cerita pengalaman gue untuk tahapan FGD dan Wawancara Akhir. Mau tau kelanjutan tahapan berikutnya? Tunggu episode selanjutnya, oke.. See you on the next episode..
Jumat, 22 Desember 2017
Pengalaman Seleksi BDP MNC 2017 - Part 1
Hai guys, kali ini gue mau share pengalaman gue tentang tes rekrutmen di salah satu grup media terbesar di republik ini, Guess What? Yes, MNC Group. Setiap tahun MNC Group melalui anak usahanya MNC Media yang membawahi 4 stasiun TV swasta nasional (RCTI, MNCTV, GTV, INews) membuka seleksi program pengembangan yang dikenal sebagai BDP (Broadcast Development Program).
Selasa, 05 Desember 2017
Reuni Alumni 212: Silaturahmi, Politis dan Intoleransi
Minggu, 06 Agustus 2017
Bahaya Narkoba bagi Remaja
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Kamis, 03 Agustus 2017
Hijrah Hary Tanoe dari Prabowo ke Jokowi: Pilihan Hati atau Desakan Luar
Setelah beberapa hari publik ramai memperbincangkan Presidential Treshold 20% yang disahkan oleh anggota parlemen dari partai "pendukung pemerintah" dan dipimpin oleh Ketua DPR Setya Novanto yang saat itu tengah tersandung kasus megakorupsi E-KTP hingga pertemuan dua tokoh besar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, kali ini ramai diberitakan mengenai rencana Partai Perindo yang diketuai pebisnis Hary Tanoe untuk mendukung Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang.[1][2]
Rabu, 12 Juli 2017
Miss World: Olimpiade Kecantikan, Diikuti Ratusan Negara Dunia
Beberapa bulan lagi Miss World, salah satu kontes kecantikan internasional terbesar dan tertua di dunia akan kembali menobatkan putri barunya pada bulan November 2017 mendatang di kota Sanya, Tiongkok, sebuah kota yang untuk kesekian kalinya menjadi tuan rumah kontes ratu sejagat ini.[1]
Selasa, 06 Juni 2017
Berbagi Pengalaman Tahapan Tes Rekrutmen Perusahaan
Setelah beberapa kali mengikuti sejumlah tes rekrutmen di perusahaan-perusahaan besar, saya tertarik untuk berbagi pengalaman mengenai tahapan tes yang saya ikuti tersebut. Tercatat beberapa perusahaan telah saya ikuti tahapan tesnya sejak lulus bulan Agustus 2016 hingga sekarang dan masih banyak pula tahapan yang menanti untuk diikuti (doakan semoga dilancarkan terus ya, Amiiinn..).
Kamis, 29 Desember 2016
Menelisik Dugaan Kasus Penistaan Agama Habib Rizieq Shihab
Setelah publik diramaikan oleh Kasus Penistaan Agama yang dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap umat Islam karena menyebut bohong mereka yang menggunakan surat Al-Maidah ayat 51, kini giliran Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab yang dilaporkan oleh Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) pada 26 Desember 2016 lalu karena dianggap telah menistakan Agama Kristen seiring menyebarnya video ceramah Habib Rizieq di media sosial yang membahas mengenai ucapan Selamat Hari Raya Natal bagi Umat Nasrani.
Namun bagaimana permasalahan ini bermula, dan bagaimana sudut pandang dari kedua pemeluk agama baik Islam maupun Kristen terkait masalah ini. Berikut akan disajikan ulasannya.
Popular Posts
Blog Archive
About
Translate
Copyright ©
Emille Ilmansyah | Powered by Blogger
Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Segala isi dan elemen dari blog ini dilindungi oleh undang-undang.