Saat itu, gue belum punya putusan terkait 3 pilihan SMA Negeri yang akan gue ambil untuk PSB ini. Untuk pilihan swasta gue sudah memilih SMA Tunas Jakasampurna yang notabene adalah sekolah gue pada masa TK dan SD. Pilihan pun akhirnya jatuh pada SMAN 2 Bekasi (pilihan gue), SMAN 3 Bekasi (pilihan bokap), dan SMAN 13 Bekasi (karena gue lihat alamatnya ternyata deket rumah). Dan setelah beberapa lama, pilihan pun jatuh Ke SMAN 13 Bekasi.
Saat itu gue nggak tau kalo ada sekolah SMA bernama "SMA Negeri 13 Bekasi" di sekitaran rawa lumbu, deket rumah gue. Lebih dari 10 tahun gue melalang buana di sekitaran PHP - Narogong - Rawa Lumbu, baru sekali itu gue denger ada SMA (Negeri lagi) yang deket rumah gue.
Tak lama, gue pun untuk pertama kalinya menginjakan kaki disana untuk mengawali "hari menakutkan" yang disebut Masa Orientasi Siswa. MOS selalu dianggap menakutkan karena si siswa (junior) pasti akan disuruh-suruh sama si "Senior" buat beli sesuatu yang mereka pengen, melakukan hal-hal yang mereka suruh, dan bahkan harus siap dibully (dengan cara verbal maupun fisik). Namun, mungkin hal ini tidak terjadi di SMA ini. Gue masih inget ketika MOS harus menggunakan rompi dari karung, membawa sejumlah makanan, membuat surat cinta, hingga muter-muter keliling Rawa Lumbu Utara buat ikutin game yang mereka buat.
Tapi setelah 3 hari MOS yang melelahkan, gue pun secara resmi menjadi bagian siswa SMAN 13 Bekasi. Berbekal posisi gue saat MOS sebagai kepala suku (pemimpin grup gue..) akhirnya gue pun lambat laun mulai dikenal banyak siswa lain dan guru. Tak sulit gue beradaptasi disana. Gue masuk sebagai siswa X.7 dan bertemu dengan sejumlah temen baru. Diantaranya Galih Arya Kusuma yang sudah gue kenal saat kami berdua berada dalam satu grup saat MOS. Lalu ada Aldy Akbar, Ikhwan Hakiki, Amelia Indah, Devitha, Nia Sari, Dewi Maryani, dan lainnya...