Kelulusan UN SMA Capai 99,50%
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan,kelulusan peserta didik SMA/MA berdasarkan perolehan nilai akhir yakni 60% nilai UN ditambah 40% nilai sekolah. Selain itu,peserta didik SMA/MA dinyatakan lulus UN jika nilai rata-rata nilai akhir paling rendah 5,5 dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0. Dari jumlah siswa yang mendaftar UN sebanyak 1.537.772 orang, sekitar 5.732 siswa tidak mengikuti UN karena tidak memasukkan nilai sekolahnya.
Sementara 1.532.049 siswa yang memasukkan nilai sekolah.Dari jumlah yang mendaftar itu, 7.345 siswa tidak mengikuti UN. “Mereka yang tidak ikut UN ini ada yang sakit, kerja,menikah,dan meninggal karena kecelakaan.Namun,bagi yang tidak lulus, kami sarankanikutprogrampaketataumenunggu hingga tahun depan,” tandas Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta,kemarin.
Mantan menkominfo ini mengungkapkan,jumlah sekolah yang lulus 100% mencapai 15.024 sekolah atau 87%.Ada empat sekolah yang tidak lulus 100%, yakni SMA Swasta Dorema, Medan,Sumatera Utara; MA Swasta Al Maarif Bengkel, Kabupaten Langkat,Sumatera Utara; MA Nahdatul Wathan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara; dan MAS Al Jabbar Lainea, Kabupaten Konawe Selatan,Sulawesi Tenggara. Jika dilihat dari jurusan, terangnya, maka peserta didik dari jurusan IPS yang paling banyak lulus, yakni mencapai 801.557 siswa.
Selanjutnya, IPA sebanyak 671.460 siswa,Bahasa ada 30.735 siswa,dan Keagamaan ada 13.353 siswa. Nuh mengatakan, Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati posisi teratas jumlah siswa tidak lulus dengan 1.294 siswa tidak lulus. Disusul Gorontalo (218 siswa), Papua (187 siswa),Sumbar (183 siswa), Kalteng (160 siswa),dan Banten ada 156 siswa tidak lulus karena tidak mencapai nilai rata-rata.
NTT juga berada di posisi teratas jumlah siswa yang tidak lulus dengan klasifikasi ratarata nilai akhir 5,5 lebih besar, namun satu mata pelajarannya kurang dari nilai empat. Jumlahnya mencapai 292 siswa. Kemudian disusul Aceh dengan 178 siswa, Kalbar 171 siswa, Jateng 146 siswa. “Kami akan mengintervensi mereka dengan peningkatan kompetensi materi dan metode mengajar, penugasan guru sesuai latar belakang pendidikan, peningkatan sarana-prasarana, dan penambahan guru sesuai kebutuhan,”paparnya.
Sementara untuk nilai UN tingkat SMK tahun ini,siswa yang dinyatakan lulus mencapai 1.036.478 siswa atau 99,72%,sedangkan yang tidak lulus mencapai 2.925 siswa atau 0,28%. Siswa SMK yang mendaftar UN mencapai 1.048.972 orang.Dari angka itu, 4.664 siswa tidak memasukkan nilai sekolah dan 1.044.308 siswa mengirimkan nilai sekolahnya.Dari jumlah itu, 4.905 siswa atau 0,47% yang tidak mengikuti UN.
Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar menilai,hasil UN tahun 2012 untuk tingkat SMA/MA yang mencapai angka 99,50% angka kelulusan secara nasional tidak otomatis menggambarkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya. Berbagai faktor, seperti mekanisme pengawasan yang lemah, kebijakan untuk menaikkan citra daerah lewat angkaangka UN terindikasi bersifat sistematis.
Politikus Fraksi PKS ini mengatakan, adanya tim sukses UN, kecurangan aparat, dan sebagainya, berkontribusi terhadap munculnya distorsi hasil UN. Faktor ini memperlihatkan bahwa angka-angka yang ditampilkan masih bersifat semu.
Ini juga bisa disimpulkan bahwa nilai UN,terutama untuk tingkat SMA belum bisa dijadikan ukuran untuk seleksi jenjang berikutnya.“Nilai UN pun tidak bisa dijadikan sebagai ukuran tunggal untuk melakukan intervensi bagi daerahdaerah yang dianggap nilai UNnya rendah,”tandasnya.
Sumber: Seputar Indonesia
0 comments:
Posting Komentar