Hal yang serupa juga tercetus dari salah seorang murid yang berpernah berguru padanya. Dia adalah Mario 'Kahitna'. Mario membenarkan bahwa arranger terkemuka tersebut sudah pergi untuk selama-lamanya.
"Iya benar sekali. Aku juga sekarang sedang menuju perjalanan ke sana, nih,"ujar Mario saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (8/1/2011).
Namun sayang, ketika coba ditanyakan lebih lanjut mengenai meninggalnya sang guru, Mario mengaku belum mengetahui banyak mengenai hal tersebut. Hingga saat ini, Mario mengaku masih syok.
Elfa Secioria adalah pemusik kelahiran Garut, Jawa Barat, 20 Februari 1959. Ia mendidik dan mengorbitkan banyak artis musik negeri ini, seperti Yana Julio, Agus Wisman, Rita Effendi, Hedi Yunus, Sherina, dan Andien.Ia berlatih piano pada usia lima tahun. Pada usianya yang kedelapan, ia pemain piano dalam Trio Jazz Yunior IV ADE. Mengikuti les piano privat 1 dan 2 di Bandung (1970-1974), mempelajari musik simfoni di Bandung (1971-1978), dan belajar aransemen orkestra di Bandung (1974-1978).
Mendapatkan bimbingan mengenai teori dan sejarah musik, komposisi, dan karakter instrumen, dari Kapten Anumerta FA Warsono, pimpinan Orkes Simfoni Angkatan Darat Bandung. Ia pernah manggung dengan mata tertutup saat berusia 11 tahun dan membentuk kelompok vokal dan memenangi delapan penghargaan internasional pada saat berusia 19 tahun.
Pada ASEAN Song Festival 1982 di Bangkok, Thailand, ia menyabet piala sebagai The Best Arranger. Pada 1984, pada acara yang sama di Manila, Filipina, ia meraih penghargaan untuk The Best Arranger and the Best Song lewat lagu Detik tak Bertepi yang dinyanyikan Christine Panjaitan.
Pada Golden Kite Festival di Malaysia 1984, ia mendapat penghargaan sebagai The Best Performer dengan lagu Kugapai Hari Esok yang dinyanyikan Harvey Malaiholo. Selama kariernya, Elfa sudah 14 kali menjadi pengaransir orkes Telerama dan untuk Candra Kirana di TVRI.
Sementara itu, pertama kali mendengarkan kabar duka kepergian Elfa Secioria Hasbullah untuk selamanya pada Sabtu (8/1) sore tadi, Yovie Widianto langsung berangkat ke rumah duka. Ia mengaku kaget saat mendengar berita tersebut dari kakak kandung Elfa, yang kebetulan juga sepupu Yovie.
"Saya langsung ke sini nunggu jenazah almarhum," kata Yovie yang ditemui di rumah duka di Jl. Duta 9 Blok LL No.15, Kemang Pratama, Bekasi, Sabtu (8/1).
Bagi Yovie pribadi, meninggalnya pendiri grup musik Elfas Singer tersebut merupakan kehilangan besar bangsa Indonesia, karena banyak musisi yang lahir dari sang maestro.
"Beliau kakak yang tegas, sayang sama adiknya. Kalau ada karya yang bagus, beliau lebih respect, tapi kalau yang laku-laku paling dia bilang, 'Halah, itu cuma cari duit'," kenang Yovie.
Setiap penyanyi Indonesia pasti ingin mendapatkan sentuhan dari Elfa. Bunga Citra Lestari pun sempat berlatih vokal dengan Elfa, begitu pun dengan Andien dan banyak lagi. Pada Sabtu (8/1/2011), dunia musik Indonesia pun berkabung. Bang Eel menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke-51.Selamat jalan Elfa Secioria, kami akan terus mengenang karya-karyamu.
0 comments:
Posting Komentar