Demam K-Pop
Entah apa yang merasuki tubuh gue sehingga bisa "terbiasa" melihat dan merasakan segala berbau korea. Tapi adik gue Dissya memiliki andil besar kenapa korea bisa menular di rumah gue. Di awali dari Dissya yang saat itu menyukai Seul Ong dari 2AM (boyband lain dari Korea) yang pertama kali diperkenalkan dari Kak Riya, tetangga gue yang lebih dulu knows much about Korea.
Selanjutnya adik gue mulai mencari-cari tentang di Seul Ong ini melalui internet, majalah atau lainnya. Lalu memasukkan video 2AM (yang ia minta dari Kak Riya) ke komputer dan ia pasang setiap hari atau mendownladnya melalui YouTube. Belum lagi lagu-lagu 2AM yang ia download dari 4shared serta foto-foto dari google. Wabah korea tidak hanya sampai situ. Tidak hanya 2AM saja, melainkan boyband lain seperti BEAST, 2PM, Super Junior, atau girlsband seperti SNSD, Wonder Girls, dan lainnya. Saat ini di komputer ku sudah ada lebih dari 1/4 memorinya untuk file korea miliknya. Bahkan si Dissya berencana membeli flash disk 8 GB hanya untuk file koreanya.
Karena saking seringnya memuja-muja (atau mungkin sudah bosan) dengan Seul Ong, saat ini Dissya sudah berpaling dari Seul Ong ke Wooyoung (Personil 2PM). Imbasnya, lagu-lagu 2AM kini jarang terdengar, digantikan oleh lagu-lagu 2PM seperti lagu tik-tok yang saat ini sedang gue dengarkan.
Lain dengan Dissya yang terkena wabah korea melalui tetangga, gue pertama kali terkena wabah itu saat menyaksikan acara pencarian bakat dari Sony Ericcson yang sedang mencari group dance yang bisa menarikan dance ala Wonder Girls di Metropolitan Mall 2. Saat itu gue bersama adik, dan tetangga-tetangga gue (Kak Riya, Kak Nanda, Kak Della, dkk) yang kebetulan sedang refreshing sehabis menjenguk Kak Monik (tetangga gue yang lain) yang sedang sakit.
Saat hendak pulang dari MM2, kami melihat adanya keramaian yang ternyata disana sedang acara event tadi. Kami lantas sejenak melihatnya sebelum pulang dan saat penampilan dimulai, lagu Nobody milik wonder girls yang diputar saat itu sangat membuat pikiran gue jadi mau menari. Irama lagu yang nge-groove membuat gue kesengsem dengan lagu tadi.
Setelah sampai dirumah barulah gue mencari-cari video lagu itu di Youtube dan mendownloadnya saat itu juga. Inilah awal mulanya. Seterusnya gue mulai ikut-ikutan ngedengerin musik korea yang diputar si-Dissya.
Perkenalan gue dengan korea terjadi kembali saat gue mengajarkan Dissya menulis Han-Gul (huruf Korea). Pengetahuan Han-Gul gue hanya didapat dari buku panduan yang udah kita beli sebelumnya. Belajar bahasa korea memang lebih sulit dibanding belajar huruf Hiragana (Jepang).
Saat ini si Dissya, sang penyebar wabah sedang sering-seringnya menari ala SNSD. Mulai dari Gee hingga Run Devil Run. Usut punya usut, Dissya bersama geng koreanya (dengan Kak Riya sebagai "Lidja ~sebutan untuk leader/ketua~") berencana ingin menjadi bagian dari artis JYP (Bos artis-artis K-Pop). Bahkan bos dari geng korea ini adalah Bos Park Leng Keng yang tidak lain adalah Pak Lengkeng yang merupakan supir Kak Riya yang sangat akrab dengan kami semua.
Korea memang saat ini sedang mewabah, bayangkan si Dissya setiap sore sudah memandangkan matanya ke arah Layar Indosiar. Tak lain tak bukan, si Dissya sedang menunggu Drama Korea yang akan tayang itu. Mulai dari Cinderella Stepsister, He Is Beautiful dan lainnya. Tak hanya itu, pagi-pagi jam 7 disaat gue masih tertidur, Dissya sudah panteng didepan komputer dan sedang mendengarkan lagu korea sambil ber-Twitter Ria atau sedang men-save foto-foto Oneday (2AM-2PM) dari website apalah namanya.
Ahhh...memang sulit untuk mencoba melepaskan diri dari wabah ini. Walau tak membahayakan jiwa tapi korea memang kadang membuat gue kesal. Misal ketika gue mau masang video sendiri, Dissya lantas menyuruh masang video korea. Tapi Biarlah, Face the Reality.........
0 comments:
Posting Komentar