Wawancara B. Indonesia
Setelah semua ngumpul (kecuali Febri), gue n' friends langsung berangkat ke tempat wawancara. Waktu itu gue deg-degan karena gue yang biasanya ngendarain motor di jalan kecil n sepi, kini harus berhadapan dengan jalan besar yang ramenya minta ampun. Beruntunglah motor gue ada di belakang motornya si Reza. Si reza jadi guide gue untuk ngelewatin tuh jalan.
Akhirnya setelah deg-degan yang tidak berlangsung lama, akhirnya gue mendapatkan satu ketenangan yaitu ngerasain sepinya jalan dalam kompleks Kemang di pagi menjelang siang hari.
Setelah berkeliling, tibalah kami di sebuah restoran bernama "Resto Djawa Sego Pecel". Berlokasi di Ruko Kemang Pratama 1, gue harus bilang kalo tempatnya kurang strategis karena nggak menghadap ke jalan besar. Suasana jawa begitu kental gue rasain ketika melihat dekor ruangan restoran itu. Saat hendak masuk, kami hanya bertujuh karena Amel dan Nia ditugaskan membeli DVD untuk handycam (untuk ngerekam wawancara nanti).
Setelah mendapatkan duduk di restoran itu, kami bertujuh langsung memesan makanan/ minuman. Enam temen gue memesan minum Es Teh Manis sementara gue sendiri minum jeruk nipis (bukan jeruk nipis biasa, tapi air perasannya dicampur air + gula). Sementara buat makanan cuma Reza dan Devitha yang mesan sate ayam.
Sambil menunggu Amel dan Nia datang, koyo mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan nanti. Sesaat setelah makanan datang, Nia danAmel pun datang membawa belanjaan mereka (DVD handycam) . Tak lama berselang, setelah semua bersiap dipanggilah ibu kepala juru masak (koki).
Setelah ibu koki di-brieffing dan Reza bersiap menyorotkan handycam, segeralah koyo membuka wawancara tadi. Beberapa pertanyaan diajukan oleh dia. Silih berganti, pertanyaan terus diajukan. Mulai dari restorannya, menu nya sampai pengunjungnya. Beberapa menit berselang (setelah semua kehabisan kata-kata), koyo pun menutup wawancara itu.
Setelah selesai, mulailah dicek hasil rekaman video yang disorot Reza tadi. Walau gambar terlihat jelas, namun suara tidak terdengar (mungkin karena Reza kebanyakan keliling ngambil gambar). Akhirnya Koyo pun memutuskan untuk melakukan wawancara ulang dengan pemiliknya langsung pada hari Sabtu. Nia pun mencatat hasil wawancara tadi untuk dibuatkan laporan.
Setelah itu, kembalilah Reza dan Devitha menyantap sate yang telah dipesannya. Dan pukul 10.08 (kalau tidak salah lihat jam), akhirnya kami pun balik bersama ke rumah masing-masing. Gue pun (karena takut ngadepin jalan besar), menyuruh Febry nyetirin motor gue. Dan beberapa selang, akhirnya gue bawa sendiri dan ngebawa Teti ke Rumah Devitha.
Satu kejadian unik nan mendebarkan terjadi manakala saat gue nganterin Teti ke rumah Devitha, ada kucing yang lagi mau nyeberang. Takut nyerempet apalagi ngelindes tuh kucing jadi rempeyek, gue langsung ngerem. Untuk nggak terjadi aksi jungkir balik motor kayak di tipi-tipi.
Tapi setelah aksi penyelamatan yang heroik tadi, akhirnya gue sukses nganterin Teti ke Rumah Devitha. dan itulah akhir dari perjumpaan kita hari ini(ini blog apa berita TV?), terima kasih daaaannn...(dengan nada kompak nan berirama), SAMPAI JUMPA...
0 comments:
Posting Komentar