Azuraa Vio: Wakil Tuan Rumah yang Tertinggal

Beberapa hari terakhir, pageant lovers (PL) di berbagai media sosial ramai memperbincangkan wakil Indonesia di ajang Miss Southeast Asian 2016, Azuraa Vio. Dokter muda kelahiran Riau, yang secara kebetulan adalah tuan rumah dari ajang tersebut, menghadirkan sejumlah kontroversi di tengah keikutsertaannya sebagai wakil tuan rumah di ajang tersebut.

Azuraa Vio, dokter muda asal Riau yang menjadi wakil Indonesia di Miss Southeast Asian 2016 (sumber: Facebook DPIdaMU)

Sebagai informasi pengantar,  Miss Southeast Asian merupakan ajang kontes kecantikan skala regional yang melibatkan wakil dari negara-negara ASEAN (Asia tenggara). Ajang kecantikan yang lahir pada tahun 2013 ini awalnya diikuti 7 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Masing-masing negara diwakili oleh 2 orang kecuali Vietam yang hanya diwakili satu orang. Pada tahun ini pemenang berasal dari tuan rumah yaitu Thailand yang bernama Butsaban Rueangphairot. Debut Indonesia di ajang tersebut menempatkan satu wakil Indonesia bernama Christy Angelline Jawiraka sebagai Runner Up II serta mendapat gelar Miss Friendship. Wakil Indonesia lainnya yaitu Sri Ayu mendapatkan gelar Best Heritage Costume dan Best Culture Showcase.

Pada tahun 2014, ajang kecantikan ini mengubah format kontestan yang semula diwakili 2 orang menjadi satu orang saja. Edisi kali ini tetap diselenggarakan di Thailand dan Indonesia diwakili oleh Wan Ariska Ariyati. Hasilnya, Indonesia mendapatkan gelar Best in National Costume, menambah deretan Indonesia sebagai kostum nasional terbaik terbanyak di minor maupun major pageant.

Vakum di tahun 2015, kini ajang tersebut kembali digelar pada tahun 2016. Indonesia dipilih sebagai tuan rumah untuk pergelaran ini tepatnya di Bagansiapiapi, Riau. Tidak terdengar gaungnya bahkan media nasional pun enggan memberitakan seperti memberikan sinyal buruk terhadap ajang ini.

Wakil Indonesia tahun ini, Azuraa Vio (sebut saja AV) menuai kontroversinya sendiri. Mulai dari pemilihan dirinya yang di-handpick oleh Melayu Int. Pro, yang sempat pula menuai kontroversi akibat wakil Indonesia di Mister Global 2016, Rezaldo Arya yang tidak mendapat persiapan yang baik sebelum mengikuti kontes, hingga kostum nasional yang dipamerkan saat Mister Global yang tak ubahnya kostum tari daerah yang tidak menunjukkan kemegahan negeri ini, beda dengan kostum nasional yang sering dipamerkan di kontes Miss Universe yang terkesan megah namun tetap menunjukkan ciri khas bangsa ini.

Kontroversi AV lainnya kembali ditunjukkan ketika dirinya terlambat menghadiri karantina Miss Southeast Asian yang notabene berada di daerahnya sendiri. Sempat dikabarkan withdraw (mengundurkan diri) (beberapa PL sempat bingung mengapa tuan rumah bisa withdraw), namun hanya berselang beberapa hari sebelum final, Azuraa pun muncul di tengah-tengah kontestan.

Keterlambatan AV menghadiri masa karantina pun turut menuai kecaman, karena bagaimana mungkin seorang wakil tuan rumah bisa telat menghadiri karantina di rumahnya sendiri. Mungkin rasanya kurang tepat bila penulis membandingkan wakil kita yang satu ini dengan Vania Larissa, wakil tuan rumah, Indonesia di Miss World 2013 Bali yang tentunya sudah berada di Bali sejak jauh-jauh hari. Namun yang penulis ingin bawa adalah bagaimana seharusnya seorang tuan rumah memberi sambutan hangat bagi tamu dari negara lain ketika datang ke rumahnya.

Penjelasan terkait keterlambatan AV pun tidak disampaikan baik oleh pihak organizer Miss Southeast Asian maupun dari Melayu Int. Pro selaku pihak yang bertanggung jawab memilih AV sebagai wakil negara ini di kontes tersebut. Penjelasan terkait hal ini justru penulis dapat baru-baru ini melalui Instagram @jeebagan yang mengkritik keterlambatan AV. Sebuah akun @ayazuraa1717, yang diduga adalah akun Instagram milik AV menjelaskan keterlambatan dirinya.

Meme yang menunjukkan ketidakpantasan akun @ayazuraa1717 ketika mengklarifikasi keterlambatan Azuraa Vio (sumber: Facebook Meme Pageant Indonesia)

Dalam pernyataannya (lihat poin 2 gambar diatas), akun @ayazuraa1717 mengklarifikasi keterlambatan AV akibat adanya suatu alasan yang penting. Namun, tanggapan yang diberikan oleh akun ini juga dibumbui dengan bahasa-bahasa "kebun binatang", yang kembali menuai kecaman dari PL se-Indonesia.

Kurangnya persiapan AV pun tentunya berbuah sama, seperti pepatah "apa yang kau tanam, itulah yang akan kau petik", di babak final Miss Southeast Asian 2016, Azuraa pun tak mendapat tempat di jajaran semifinalis, suatu hal yang sulit dibayangkan ketika biasanya wakil tuan rumah setidaknya mendapat satu jatah tempat. Lebih miris lagi, Azuraa pun tidak mendapat penghargaan khusus apapun dari kontes ini. Hal ini pun sudah jauh hari diprediksi para PL se-Indonesia mengingat perilaku Azuraa yang terlambat karantina serta kurang disiapkannya Azuraa di ajang ini.

Kekecewaan pun kembali ditunjukkan saat sesi evening gown, catwalk AV sangat tidak pantas untuk ditampilkan di ajang internasional maupun ajang nasional sekalipun. Gagalnya sang tuan rumah menyebabkan AV mendadak “terkenal”. Sebuah komentar yang tidak pantas diucapkan terlontar dengan manja dari AV membuat Pageant Lovers menjadi naik pitam. Attitude yang tidak mencerminkan seorang beauty queen ini akhirnya menjawab segalanya.

Azuraa Vio saat tampil dalam evening gown competition MSEA 2016 (sumber: Facebook DMIdaMW)

Tujuan dari artikel ini adalah siapapun wakil Indonesia, apapun ajang yang dia wakili harusnya memiliki kesadaran diri bahwa dia adalah pejuang pembawa nama negara. Tunjukkanlah bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki sopan santun dalam berbudi dan bahasa. Ajang Miss Southeast Asian 2016 kali ini secara tidak langsung memberikan kepercayaan kepada Indonesia bahwa Indonesia bisa dan mampu tetapi kepercayaan tersebut tercoreng dari penyelenggaraan itu sendiri maupun perwakilan tuan rumah yang sembarangan karena tidak berkaca pada pergelaran sebelumnya.

(Tulisan diatas beberapa disadur ulang dari postingan yang dirilis di facebook Dukung Puteri Indonesia di Ajang Miss Universe (DPIdaMU) pada tanggal 31 Mei 2016 dengan pengubahan seperlunya)

Referensi:

1. Facebook Dukung Puteri Indonesia di Ajang Miss Universe (DPIdaMU)

2. Facebook Miss Southeast Asian

3. Facebook Meme Pageant Indonesia

4. Instagram @jeebagan

5. Facebook Dukung Miss Indonesia di ajang Miss World