Kartini Masa Kini

Hari ini, 21 April 2011 kita mengenang kelahiran sosok pejuang wanita Indonesia, Raden Adjeng Kartini. Sudah hampir 132 tahun sejak kelahirannya pada 21 April 1879, sosok R.A Kartini masih begitu dikenang sebagai seorang Pahlawan Indonesia. Bukan dengan perjuangan melalui perang layaknya Christina Martha Tiahahu atau Cut Nyak Dien, melainkan perjuangan melalui pemikirannya dalam memperjuangkan hak-hak wanita dalam berkarya di tengah zaman kolonialisme dan imperialisme Belanda saat itu.


Melalui pemikirannya yang tertuang dalam surat-surat yang ia buat, Kartini menginginkan persamaan hak antara kaum pribumi dan kaum birokrat, kesamaan antara wanita dan pria dalam bekerja dan berpendidikan. Wanita bukanlah pembantu yang hanya bekerja di rumah, mengurusi kerjaan sehari-hari tanpa harus memikirkan pendidikan. Wanita harus setara dengan pria, bahkan lebih.

Saat ini, kartini (wanita) Indonesia lebih maju dengan didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan pendidikan yang pesat. Wanita Indonesia saat ini berada dalam satu pemikiran dalam meraih satu prestasi yang mampu mengangkat nama Indonesia di mata Internasional. Sebut saja Agnes Monica dan Anggun C. Sasmi yang mampu Go Internasional dengan segala prestasinya. Atau Sri Mulyani dengan pemikiran ekonominya mampu membawanya duduk di Bank Dunia (World Bank). Ada pula Ibu Martha Tilaar yang membawa produk kosmetik kecantikan asli Indonesia kepada dunia.

Agnes Monica

Sri Mulyani Indrawati

Dr. Martha Tilaar

Secara regional, terdapat nama Suciwati yang terus memperjuangkan keadilan atas pelanggaran HAM terhadap suaminya, Munir yang belum tuntas sampai saat ini. Ada pula Ibu Ratu Atut Chosiyah yang merupakan Gubernur Wanita pertama di Indonesia yang saat ini menjabat sebagai gubernur Banten. Selain itu, ada pula para desainer kenamaan Indonesia seperti Anne Avantie, Lenny Agustine, Poppy Dharsono. Lalu ada pula Karen Agustiawan, Direktur utama P.T Pertamina serta Ibu Megawati Soekarno Puteri, Presiden ke 5 RI dan Presiden wanita pertama di Indonesia, yang bergerak bersama putrinya Puan Maharani.

Ratu Atut Chosiyah

Anne Avantie

Megawati Soekarno Puteri

Namun, terima kasih ter-utama sekali haruslah di sampaikan pada para ibu kita tercinta yang telah "berjuang" bagi dirinya dan keluarganya agar senantiasa hidup damai dan tentram. Ibu kita sebagai sosok kartini sesungguhnya perlu di apresiasi tidak hanya sekedar seremonial belaka, melainkan dengan penghargaan tulus tak terbalaskan oleh kita semua.